Selasa, 31 Maret 2015

B.IND: CERITA RAKYAT



CERITA RAKYAT?

Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat. Berkembang secara turun menurun (secara lisan).

Jenis - Jenis Cerita Rakyat:

1. Cerita Binatang (fabel)tokoh berupa binatang dan melakukan hal layaknya manusia. Merupakan metamorfosis kehidupan manusia.

2. Cerita Asal Usul (legenda):  asal - usul terjadinya / terbentuknya suatu hal. Terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Asal - usul dunia tumbuhan
  • Asal - usul binatang
  • Asal - usul terjadinya konon tempat
3. Cerita Pelibur Lara: berfungsi untuk menghibur hati. Dikisahkan hal - hal indah penuh fantasi dan impian yang menawan.


4. Cerita Jenaka: berunsur lucu yang dapat membangkitkan tawa.

Manfaat / Fungsi Cerita Rakyat:

1. Hiburan : dengan mendengarkan cerita rakyat seperti dongeng, mitos atau legenda, kita seakan - akan diajak pergi ke alam lain yang tidak kita jumpai di kehidupan nyata.

2. Pendidikan : pesan atau nasehat akan lebih mudah diterima jika dijalin dalam cerita yang mengasyikkan, sehingga tanpa terasa para pendengarnya dapet meresap ajaran - ajaran yang terkandung dalam cerita tersebut.

3. Pengkokoh nilai - nilai sosial budaya

SASTRA MELAYU? 

Karya - karya yang tersiar pada periode sastra tradisional atau sastra lama.

Jenis - Jenis Sastra Melayu:

1. Mantra (puisi yang berisi dunia gaib)
2. Pantun
3. Pantun berkait / seloka (setiap bait saling berkaitan)
4. Talibun (pantun yang berisi enam, delapan, sepuluh baris)
5. pantun kilat / karmina (pantun dua baris)
6. Gurindam / sajak pribahasa (pantun berisi dua baris)
7. Syair
8. Pribahasa
9. Teka - teki
10. Hikayat
11. Cerita sejarah / tambo
12. Dongeng (mitos, sage, fabel, legenda, dongeng lucu)


Fungsi Sastra Melayu:

Sastra Melayu Klasik digunakan oleh ulama di Nusantara menjadi media dakwah dan saluran menyampaikan pemikiran.

Contoh Cerita Rakyat

Alkisah, di suatu desa di Bali, pernah ada sepasang suami istri. Si suami bernama Pan Kasim dan si istri bernama Men Kasim. Kedua hidup dalam kondisi yang papa yang mengandalkan pekerjaan sebagai pencari kayu bakar, untuk dijual atau ditukar dengan kebutuhan hidup sehari-hari.

Berdasarkan cerita rakyat Bali, suatu ketika Pan Kasim menolong seekor ular. "Tolong, tolong, pohon ini menutupi lubangku. Aku jadi tidak bisa keluar," jerit ular dari dalam lubangnya.

Pan Kasim yang saat itu tengah bekerja, mencari kayu, segera mencari asal suara. Pan Kasim melihat dua batang pohon tengah menimpa sebuah lubang raksasa. Ternyata suara itu berasal dari sana. Sewaktu mendekat, sebuah kepala ular menyembul dari lubang raksasa itu. Pan Kasim sontak ketakutan, dan berniat melarikan diri. Namun, ular itu meminta tolong kepada Pan Kasim untuk tidak takut kepadanya.

"Hei, Tuan, janganlah takut," tukas si ular.

Begitu mendengar panggilan si ular, Pan Kasim yang semula berniat melarikan diri, langsung memberanikan diri menemui si ular. 

"Hei, Tuan, tolonglah aku. Singkirkan pohon ini supaya aku bisa keluar," pinta si ular.

"Apa yang membuatku mau melakukannya?" tanya Pan Kasim.

"Hmm," si ular diam sejenak, "Aku akan mengabulkan semua permintaanmu, apapun itu."

Pan Kasim memikirkan apa yang akan dimintanya. Setelahnya, ia berkata, "Baiklah, aku minta kau menjadikan aku dan istriku kaya raya."

"Bukan permintaan yang sulit," si ular memejamkan matanya beberapa saat, kemudian membukanya kembali, "Permintaanmu sudah kukabulkan. Sekarang, tolonglah aku."

Pan Kasim segera memindahkan pohon-pohon yang menutupi lubang raksasa itu dengan cekatan. Dalam tempo yang singkat lubang itu sudah tidak ada lagi penghalang yang menutupi lubang. Si ular keluar dengan bebasnya.

"Pulanglah, Tuan, semuanya sudah tersedia seperti yang kau pinta," kata si ular. 

Saking gembiranya, Pan Kasim segera pulang menemui istrinya. Benar apa yang dikatakan si ular, semuanya sudah berubah seperti yang diinginkannya. Gubuk reyotnya kini sudah megah, makanan pun tersedia beraneka macam, istrinya sudah cantik dengan dandanan yang wangi. 

Pan Kasim menceritakan ihwal kenapa hidup mereka bisa berubah. 

***

Menjadi kaya mendadak, Pan Kasim dan istri menjadi bahan kasak-kusuk warga sekitar. Men Kasim menyampaikan hal itu kepada Pan Kasim. Yang lalu ditimpali dengan, "Biarlah, Bu, mereka hanya iri sama kita."

Tapi, tampaknya, kasak-kusuk itu tidak berhenti juga. Pan Kasim dan Men Kasim terpancing juga emosinya, tapi masih mereka pendam. Men Kasim meminta kepada suaminya untuk minta kepada si ular supaya masyarakat menghormati mereka. 

Datanglah Pan Kasim kepada si ular untuk menjadikan, ia dan istri, raja dan permaisuri yang dihormati oleh orang-orang. Pan Kasim ditugaskan untuk menggantikan Raja yang sedang pergi jauh untuk bertapa. Si ular pun mengabulkan permintaan itu. 

***

Setelah menjadi raja dan permaisuri, tidak ada lagi yang kasak-kusuk di belakang mereka. Semua orang tunduk di bawah perintahnya.

Namun, rupanya, permintaan terakhir Pan Kasim dan istrinya berbuah malapetaka. Selama beberapa waktu mereka memang menikmati peran sebagai raja dan permaisuri yang dikagumi semua orang. Setelah masa itu habis, secara perlahan-lahan kulit Pan Kasim dan Men Kasim terkelupas seperti terbakar matahari.

Men Kasim ketakutan setengah mati mengetahui hal itu. Ia takut ada apa-apa. Makanya, ia memerintahkan suaminya untuk menemui si ular. Pan Kasim segera menemui si ular. 

"Tuan Ular, sepertinya kami memiliki masalah saat ini," tutur Pan Kasim.

"Masalah apalagi yang menimpa Anda, Tuan?" tanya si ular.

Pan Kasim menjelaskan permasalahannya. Dan juga menjelaskan maksudnya. 

"Karena itu, saya mohon, jadikanlah kami matahari yang tidak terkalahkan!" pinta Pan Kasim. Ular itu menolak karena permintaannya yang berlebihan. 

"Hai orang yang serakah, pulanglah!" jawab si ular.

Dengan perasaan kesal, Pan Kasim kembali ke istana. Setibanya di istana, ia melihat si raja telah kembali dari bertapa. Pada saat itu pula, kedudukan Pan Kasim sebagai seorang raja langsung dicopot. Pan Kasim dan Men kasim pun kembali ke rumah mereka di sebuah gubuk reyot dan kembali miskin karena keserakahannya.

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa orang yang serakah akan menerima balasannya. Karena keserakahaan Pan Kasim dan Men Kasim terhadap harta, pangkat, dan jabatan, mereka pun kembali hidup melarat.

Selasa, 17 Maret 2015

B.IND: WAWANCARA

HAI, SEMUANYA! Ini tugas pertama blogging blogging yang dikasih sama Pak Rusmin. Topik kali ini adalah wawancara. Wawancara, semua pada tau kan itu apa? Tulisan - tulisan di bawah ini merupakan detail detail dari wawancara. Pengen tau lebih lanjut? Scroll ke bawah lah.


Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara untuk mendapatkan informasi dari pertanyaan - pertanyaan yang diberikan.
(note: karna gua suka kpop jadinya contoh wawancaranya pake foto artis Korea, ya.
Lagian sama-sama wawancara kan?)

  • Unsur - unsur Wawancara:
1. Narasumber
2. Pewawancara
3. Pertanyaan (tertutup), tidak usah menyiapkan pertanyaan untuk wawancara terbuka
4. Unsur pertanyaan harus mengandung 5W + 1H
5. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
6. Membuat janji dengan narasumber
7. Menentukan lokasi wawancara
8. Datang tepat waktu
9. Bisa mengarahkan jika narasumber lari dari topik
10. Dapat membuat laporan wawancara


  • Jenis - jenis Wawancara:

1. Wawancara Terstruktur

Wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan
3. Wawancara Terpimpin
Wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
4. Wawancara Bebas
Wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan
5. Wawancara Individual
Wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan seorang narasumber atau responden.
6. Wawancara kelompok
Wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan sekelompok/ sejumlah narasumber/ responden. (dalam waktu dan tempat yang sama)
7. Wawancara Konferensi
a.  Wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dalam satu tempat dan satu waktu secara bersamaan.
b. Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara dengan seorang narasumber dalam tempat dan waktu yang bersamaan.
8. Wawancara Terbuka
Wawancara berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas/ tidak terikat jawabannya.
9. Wawancara Tertutup
Wawancara berdasarkan pertanyaan yang terikat/ terbatas jawabannya.


  • Langkah - langkah Wawancara:
1. Menentukan topik wawancara
2. Menentukan narasumber / responden
3. Menyusun daftar pertanyaan (5W + 1H)
4. Melakukan wawancara dengan bahasa yang santun, baik dan benar
5. Mencatat pokok - pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber (dapat menggunakan    alat perekam sebagai alat bantu)
6. Menulis laporan hasil wawancara

  • Contoh wawancara
Pewawancara: Adilla
Narasumber: Ibu Eka
Tema: Profesi, karir
Tempat: Rumah Ibu Eka

A: Assalamualaikum, Bu. Maaf jika kami mengganggu. Kami hanya ingin sekedar tahu, apakah ibu termasuk seorang pengrajin?
E: Waalaikumsalam. Benar, nak. Ibu adalah seorang pengrajin barang barang bermanfaat yang digunakan sehari-hari seperti tempat tissue, bungkus handphone, dan lain lain.
A: Apa keunikan dari barang - barang yang ibu buat?
E: Saya membuat barang barang ini menggunakan limbah kain batik yang juga disebut perca. Bisa dibilang saya menggunakan barang bekas untuk menciptakan sesuatu yang berguna untuk orang lain.
A: Berapa modal yang ibu harus keluarkan?
E: Untuk modal, tidak terlalu banyak. Saya membeli kain - kain limbah dari para pengrajin batik. Harganya tidak sampai 100rb sekilo, tergantung bahan batiknya.
A: Berapa omset ibu dalam sebulan?
E: Usaha saya masih sangat kecil. Saya juga tidak mempunyai SDM yang bisa membantu, jadi semua saya kerjakan sendiri. Dalam sehari saya hanya bisa membuat 2-3 barang. Dalam sebulan saya bisa mendapat 150ribu atau lebih, tergantung jumlah barang yang saya buat.
A: Apa rencana ibu kedepan?
E: Saya ingin produk produk saya yang terbuat dari batik ini go international, membawa nama Indonesia dan salah satu ciri khas kita, yaitu batik. Saya juga berharap para remaja membeli produk khas Indonesia, tidak selalu membeli barang import.
A: Baik, bu, terima kasih atas waktunya. Maaf jika kami mengganggu. Kami harap rencana ibu untuk membawa produk PT. pi.pi.yo bisa tercapai.
E: Sama - sama, nak. Amin.

Kesimpulan: 
Ibu Eka adalah pengrajin batik, melakukan semuanya sendiri tanpa pekerja. Ibu Eka tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk menjalankan bisnisnya ini. Beliau membeli limbah kain batik dari para pengrajin batik dengan harga yang tidak terlalu mahal. Dengan itu beliau menggabungkan menjadi satu dan membuat barang yang berguna untuk orang - orang di masa kini, seperti bungkus handphone, tempat tissue, dll.
Ibu Eka ingin barang barangnya go international, membawa nama Indonesia dengan batik batik yang dibikinnya. Beliau juga berharap para penerus bangsa bangga pada budayanya sendiri, seperti memakai batik, atau yang lain - lain.
Batik harus dibudayakan. Kita harus bangga terhadap batik agar tidak di-claim oleh negara lain, seperti yang terjadi akhir - akhir ini. Hal itu terjadi karena kurangnya rasa bangga terhadap budaya sendiri. Kita harus merubah kebiasaan ini, menjadikan negara kita Indonesia lebih baik dan sejahtera.
Kami memohon maaf sebesar - besarnya apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam laporan hasil wawancara ini. Selain untuk memenuhi tugas Prakarya, Semoga laporan hasil wawancara ini dapat menjadi acuan, pertimbangan , serta motivasi dan koreksi bagi kegiataan wawancara selanjutnya.